Minggu, 22 April 2012

Si Kakek,sudah 40 Tahun Menjadi Pemulung




 Hari ini cuaca di Cibadak sukabumi panas sekali tidak seperti biasanya,dan tiba-tiba seorang kakek datang dan menghampiri saya..sambil tersenyum lalu berkata"aya barang rongsokan jang?"(ada barang Rongsokan de) saya menjawab "aya pa"(ada pa). dan tiba-tiba timbulah ide blogging saya,dan si kakek saya persilahkan duduk lalu saya mengajukan beberapa pertanyaan,alis wawancara kalau bahasa jurnalistiknya he.he.."Lumayan Buat bahan Posting nih".



  Namanya pa Tolib...umurnya 58 tahun dan sikakek sudah menjalani profesi menjadi pemulung sudah 40 tahunan..waw bukan waktu sebentar ya,..? Menurt sikakek dia sudah melakoni profesi ini sejak usianya 18 tahun, dan selama  40 tahun ini pula beliau menafkahi keluarganya dari profesi ini.
  Penghasilan kakek tolib per-minggu mencapai -+ Rp 450.000,- kadang lebih katanya, dan barang2 rongsok yang di kumpulkannya di jual di daerah cibolang(Cisaat-Sukabumi),beliau mendatangi kerumah-rumah warga sepanjang jalan sukabumi,dengan membeli dari warga,di bengkel-bengkel atau memungutnya dijalanan saat menemukan barang yang menurutnya bisa di jadikan uang.

  Salutnya lagi beliau bisa menghidupi keluarganya dengan jumlah 4 orang anak dan satu istri.semangat beliau untuk bisa menyekolahkan anak2nya pun sangat tinggi...ini yang patut kita jadikan contoh, dan beliau berkata"Pendidikan itu penting jang,kakek  ga mau anak2 kakek berprofesi sama kaya kakek,ya paling ga sampai tamat SLTA lah"saat saya tanya apakah cukup penghasilannya buat nyekolahin anak2nya si kake menjawab" cukup ga cukup semua harus disukuri,uang banyak juga kalau kita ga bisa menggunakannya dengan bijak tidak akan cukup jang" katanya.dan sebagai imbalan atas pertannyaan saya, saya pun memberikan beberapa barang yang sudah ga kepake lagi secara cuma-cuma kepada sikakek.

  Dari beberapa pertanyaan saya di atas ada beberapa poin penting yang patut kita jadikan pedoman hidup,Tuhan telah memberikan rizqi kepada manusia secara adil, jangan salahkan Tuhan kalau nasib kita masih belum berubah,cari terus potensi diri kita masing-masing,cari ilmu sebanyak-banyaknya..dan di ibaratkan seperti ini"Ilmu ibaratnya wadah, dan Rizqi ibarat air..dan untuk menampung air yang banyak diperlukan wadah yang besar" jadi untuk mendapatkan rizqi yang banyak di perlukan ilmu pengetahuan yang luas,..seperti itulah kira2..semoga ada manfaatnya buat kita semua....salam dari desa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar